Wakil Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ferry Juliantono, memberikan dorongan kuat kepada koperasi kopi desa agar menjadi tulang punggung perekonomian rakyat. Langkah ini difokuskan pada peningkatan produksi kopi dan perluasan akses pasar, baik domestik maupun internasional.
Dorongan tersebut disampaikan Ferry secara langsung dalam acara penyerahan simbolis pembiayaan bergulir kepada Koperasi Produsen Petani Kopi Java Preanger oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) pada Sabtu, 10 Mei 2025. Penyerahan ini menandai langkah nyata pemerintah dalam mendukung koperasi berbasis komoditas unggulan.
Ferry menekankan peran vital koperasi sebagai lebih dari sekadar organisasi ekonomi. Ia melihat koperasi sebagai alat perjuangan rakyat untuk memperkuat posisi tawar petani kopi dan menjamin harga jual yang adil dan kompetitif di pasar. Koperasi, menurutnya, harus menjadi jembatan utama menuju pembangunan desa yang berkelanjutan, mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Peran Koperasi dalam Perekonomian Desa
Koperasi Kopi Java Preanger menjadi contoh nyata bagaimana koperasi dapat berperan signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Dukungan pemerintah terhadap koperasi ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sektor riil, khususnya koperasi yang berbasis komoditas unggulan daerah. Pembiayaan bergulir yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.
Selain pendanaan, dukungan pemerintah juga meliputi pendampingan komprehensif dari LPDB. Pendampingan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan kapasitas manajemen, penerapan teknologi pertanian modern, hingga pengembangan strategi pemasaran yang efektif. Tujuannya adalah untuk membantu koperasi naik kelas, tidak hanya dari sisi permodalan, tetapi juga tata kelola dan teknologi.
Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
Ferry juga menyoroti pentingnya program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang digagas Presiden. Program ini bertujuan untuk membentuk 80.000 koperasi desa yang mampu menjawab tantangan ekonomi lokal. Program ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat desa, dan memperkuat perekonomian Indonesia dari akar rumput.
Koperasi Java Preanger diharapkan dapat menjadi contoh sukses dan inspiratif bagi koperasi lainnya. Dengan keberhasilannya, koperasi ini dapat menjadi model bagi koperasi lain di seluruh Indonesia untuk mengikuti jejak keberhasilannya dalam meningkatkan produksi, mengakses pasar, dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memberdayakan ekonomi rakyat melalui koperasi.
Tantangan dan Peluang Koperasi Kopi
Meskipun memiliki potensi besar, koperasi kopi juga menghadapi berbagai tantangan. Persaingan pasar yang ketat, fluktuasi harga kopi global, dan keterbatasan akses teknologi merupakan beberapa tantangan yang perlu diatasi. Pemerintah perlu terus mendukung koperasi melalui pelatihan, akses teknologi, dan bantuan pemasaran untuk membantu mereka mengatasi tantangan ini.
Di sisi lain, peluang untuk pengembangan koperasi kopi juga sangat besar. Meningkatnya permintaan kopi specialty di pasar internasional membuka peluang ekspor yang menjanjikan. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan kualitas kopi yang terjaga, koperasi kopi Indonesia dapat bersaing di pasar global dan meningkatkan pendapatan petani kopi.
Keberhasilan Koperasi Java Preanger diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi koperasi-koperasi lain untuk terus berinovasi dan mengembangkan usaha mereka. Dukungan pemerintah yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keberhasilan program pemberdayaan ekonomi rakyat melalui koperasi.