Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan keseriusannya dalam memberantas praktik mafia impor yang merugikan negara. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mendapatkan tugas khusus untuk menindak jaringan mafia impor tekstil, baja, dan komoditas lainnya. Penugasan ini mencerminkan kepercayaan tinggi yang diberikan oleh Presiden Prabowo kepada Purbaya untuk memberantas praktik ilegal tersebut.
Isu ini menjadi sorotan utama karena dampaknya yang signifikan terhadap perekonomian negara dan industri dalam negeri. Praktik mafia impor tidak hanya merugikan penerimaan negara melalui penggelapan pajak dan cukai, tetapi juga merusak daya saing industri nasional. Upaya penindakan ini diharapkan mampu memberikan efek jera dan menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan adil.
Tugas Khusus Presiden Prabowo kepada Menkeu Purbaya
Direktur Indonesia Political Review, Iwan Setiawan, menilai penugasan khusus yang diberikan Presiden Prabowo kepada Purbaya adalah bentuk kepercayaan yang tinggi. Menurutnya, kepercayaan tersebut tidak datang begitu saja, melainkan berdasarkan rekam jejak dan kemampuan Purbaya dalam mengelola kebijakan ekonomi secara tegas dan berani.
Iwan Setiawan menyampaikan bahwa penugasan khusus oleh Presiden Prabowo kepada Menteri Keuangan Purbaya Budi Sadewa didasarkan pada kepercayaan yang tinggi. Ia juga menekankan bahwa Presiden telah mempertimbangkan kemampuan Purbaya dalam mengelola kebijakan ekonomi.
Modal Sosial dan Kepemimpinan Tegas Purbaya
Iwan juga menyoroti modal sosial dan politik yang dimiliki Purbaya, serta gaya kepemimpinannya yang berani dan tegas. Hal ini dinilai sebagai keunggulan tersendiri dalam menjalankan tugas berat ini. Dukungan publik yang tergambar dari berbagai survei dan media sosial juga menjadi modal penting bagi Purbaya.
“Dukungan publik yang tergambar dari berbagai survei dan di media sosial menjadi modal besar itu. Dengan gaya koboi, ceplas-ceplos dan berani yang ditunjukkan selama ini, itu juga menjadi faktor penting dipercayakannya dia menangani hal ini,” ujar Iwan.
Harapan dan Tantangan
Meskipun demikian, Iwan mengingatkan agar upaya penindakan ini tidak hanya menjadi pencitraan politik semata. Ia berharap Purbaya dapat mengeksekusi tugas tersebut sesuai dengan harapan rakyat dan kepercayaan yang diberikan oleh Presiden.
Iwan Setiawan menegaskan bahwa upaya tersebut harus konsisten demi kepentingan rakyat dan negara.
Instrumen Hukum dan Kelembagaan
Iwan menambahkan bahwa pemerintah memiliki seluruh instrumen hukum dan kelembagaan untuk menindak praktik mafia impor, mulai dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai hingga lembaga pengawas perdagangan.
“Negara ini kan punya semua instrumen untuk mengatasi mafia-mafia itu. Hanya memang butuh keseriusan dan keberanian untuk menjalankannya. Sekali lagi, kiblatnya adalah demi rakyat dan negara, bukan demi yang lainnya,” tegas Iwan.
Komitmen Menkeu Purbaya
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah menyatakan akan memimpin langsung operasi besar untuk menindak jaringan mafia impor tekstil dan baja. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir praktik kecurangan yang merugikan negara dan industri dalam negeri.
Purbaya menyatakan bahwa pemerintah telah mengantongi daftar nama-nama pelaku yang terlibat dalam penyelundupan baja dan tekstil. Ia berjanji akan menindak tegas siapa pun yang terlibat.
“Kita sudah punya daftar nama-nama pelaku yang bermain di balik penyelundupan baja dan tekstil ini. Saya pastikan mereka akan kita tindak, siapa pun yang terlibat,” ujar Purbaya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan langkah hukum yang terukur, termasuk koordinasi dengan Bea Cukai dan aparat penegak hukum.
Purbaya juga menegaskan, praktik mafia impor selama ini menyebabkan kerugian besar bagi penerimaan negara dan merusak daya saing industri nasional.
“Tidak boleh ada lagi pengusaha yang memanfaatkan celah regulasi untuk memperkaya diri dengan merugikan bangsa. Ini waktunya kita bersih-bersih,” ujarnya.